Lirik Lagu Sinopsis Film Gaya Hidup
Blackberry LG Mobile Nokia Samsung Sony Ericsson
Klasemen L.Italia Klasemen L.Inggris Jadwal Liga Italia Jadwal Liga Inggris
Resto Enak di Jakarta Resto Romantis di Jkt Hokben Delivery Bakmi GM Delivery PHD - Pizza Hut
Minggu, 27 Desember 2009 | 03.05 | 0 Comments

Ditempat-tempat ini, Mati itu Dilarang!

Larangan kematian ini sebenernya sebuah fenomena sosial-politik dimana undang-undang menyatakan bahwa mati itu ilegal, biasanya sih pada sebuah divisi atau politik tertentu di gedung tertentu.

Larangan kematian ini pertamaxnya muncul di sebuah pulau di yunani gan, yaitu delos, pada abad ke-5; disana mati adalah dilarang agama Aneh bgt
Nah, sekarang dalam banyak kasus, fenomena ini terjadi dengan cara berbeda, yaitu karena adanya protes masyarakat akan pemerintah yang gak mau ngelebarin pekuburan atau pemakaman ( bedanya apa ya? )

1. Spanyol : Andalucian town of lanjarón

Andalucian town of lanjarón
maut telah dilarang di andalucian kota lanjarón. Desa, dengan 4.000 jiwa, adalah jumlah penduduk tetap dengan undang-undang ini sampai pemerintah membeli lahan untuk pemakaman baru. Walikota yang mengeluarkan dekrit aneh menjelaskan bahwa undang-undang baru adalah respons terhadap politisi yang mendesaknya untuk melakukan perbaikan cepat dari suatu masalah tahan lama, secara khusus menggambarkan peraturan-nya sendiri sebagai “tidak masuk akal … Untuk menghadapi situasi yang absurd” . pembuat peraturannya aja bilang kalo peraturan ini gak masuk akal gan

2. Prancis: Cugnaux, le lavandou, dan sarpourenx

Cugnaux, le lavandou, dan sarpourenx
larangan kematian telah terjadi dalam tiga pemukiman di selatan perancis: Cugnaux, le lavandou, dan sarpourenx, yang terinspirasi walikota lewat hukum karena keberhasilan walikota cugnaux dalam memperoleh lebih banyak ruang untuk batu nisan di desa. Sejak undang-undang itu disahkan pada sarpourenx, desa, dengan 240 penduduk, yang cuman ada satu kematian di tahun 2007. Namun, tidak seperti pendahulunya, ini tetap belum mendapat persetujuan untuk memperluas pemakaman.

Situasi di cugnaux sedikit berbeda. Sekitar 60 orang meninggal di sana per tahun dan pekuburan memang penuh, sehingga sebagai satu-satunya kawasan gratis yang dapat memenuhi syarat sebagai perluasan ke pemakaman saat ini pada waktu itu sebagian tanah yang berbatasan dengan sebuah depot amunisi barak militer, sejak saat itu, tidak ada persetujuan dari pemerintah untuk membangun ekstensi sana, sampai akhirnya pemerintah menyetujui perluasan pemakaman. busyet gan, ini mah pemerintahnya yang ngotot, udah bejubel padahal pemakamannya, untung akhirnya digubris

3. Brazil : Biritiba-mirim

Biritiba-mirim
sekitar 20 kota-kota di brazil menghadapi kewalahan akan kapasitas pemakaman untuk lebih banyak mayat, yang salah satunya adalah berusaha untuk melarang secara langsung mati: Biritiba-mirim; yang walikotanya kota telah mengajukan rancangan undang-undang, khususnya ruu publik, untuk membuat kematian ilegal bagi masyarakat yang tinggal di kota itu. Meskipun tidak ada hukuman tertentu telah disajikan, walikota bermaksud untuk menargetkan kerabat orang yang mati dengan denda dan bahkan penjara bila perlu untuk mendapatkan lebih banyak ruang untuk batu nisan. nah yang ini konsepnya masuk akal gan, jadi yang mati denda untuk membeli nisan dan menyewa tanah pemakaman .

4. Inggris : Palace of westminster
Palace of westminster

sering dianggap ilegal untuk mati di istana westminster, tempat duduk parlemen, dan istana kerajaan. Tidak ada bagian dari undang-undang yang menyatakan seseorang tidak dapat mati di istana tetapi, setiap orang yang mati mungkin harus memenuhi persyaratan untuk biaya pemakaman kerajaan. Perdana menteri spencer perceval meninggal di lobi dari house of commons setelah dibunuh di sana pada 11 mei 1812. Dugaan kematian lain di tempat dikatakan telah terjadi di st thomas ‘hospital, rumah sakit terdekat ke istana. kalo yang ini boleh aja mati disitu, tapi bayar pemakamannya ‘ala-istana’ berapa duit tuh

sumber: http://kaskusnews.com/2009/12/26/ditempat-tempat-ini-mati-itu-dilarang/

 
Copyright Terjago © 2010 - All right reserved